Detail Tiket #403

Pengirim : Octadila Laily Anggraeni, 09 Maret 2017 - 14:33:13

Ketertiban

Isi Tiket :

Dear Pemkot Malang, Perkenalkan, saya Octa anak dari seorang sopir angkot Ayah saya sudah menjadi sopir angkot jauh sebelum saya lahir, dan angkotnya mengantarkan saya sampai saat ini bisa lulus kuliah dan bekerja. Mengenai demo angkot di Malang, saya bukan orang yang menolak kemajuan. Transportasi online masuk Malang, silakan. Tapi tolong diatur, kenapa? Malang ini kota kecil, tidak sebesar Surabaya dan Jakarta. Jalan-jalan di Malang juga tidak selebar di Surabaya dan Jakarta. Transportasi umum adalah satu-satunya jalan untuk mengurangi kemacetan. Tolong buatkan kebijakan pembatasan kendaraan bermotor, bersinergi dengan sekolah dan kantor di Malang. Transportasi umum berbasis online, silakan saja beroperasi. Angkotnya? Kemarin setelah kisruh Bus Sekolah dan aturan membingungkan Organda yang menghasruskan angkot harus dimiliki / tergabung dalam koperasi tolong bantu angkot ini tetap beroperasi. Ajak koperasi-koperasi yang sudah kalian persyaratkan itu bekerjasama dengan transportasi online, bekerja bersama, menjadikan kota Malang yang nyaman. Saya tau, demo yang dilakukan sopir angkot ini menyusahkan banyak orang, bahkan merugikan sopir angkot itu sendiri. Bapak, Ibu pimpinan yang terhormat, mereka ini orang kecil. angkot itu juga bukan punya mereka sendiri, untuk makan udah susah, dengan mereka mogok, saya ngga tau makan apa mereka di rumah, belum lagi netizen mencibir mereka seperti itu. Berbagai aturan ketat yang pemerintah terapkan untuk angkot seperti uji kir, tarif, terminal baru dan sebagainya yang kalau saya lihat lebih banyak merugikan sopir angkot, sudah mereka penuhi, mereka ikuti. Itukan untuk kesejahteraan masyarakat, agar biaya transport murah. Ya! tapi tolong pertimbangkan jaraknya, anggap saja penumpang dari Arjosari ke Landungsari, jaraknya 10-11 KM tapi penumpang cuma bayar Rp 4.000, sopir-sopir angkot itu terima. (maaf kalau ada oknum yang minta ongkos Rp 5.000, mbok ya masyarakat ikhlaskan saja seribu rupiah, itung-itung sedekah). Lalu apa bentuk timbal balik dari pemerintah kepada sopir angkot? setelah mereka mau mengikuti segala aturan yang kalian buat. adakah perlindungan untuk mereka? adakah asuransi yang kalian berikan untuk mereka? adakah dukungan yang kalian berikan untuk mereka? Image angkot sudah sangat jelek di mata sebagian besar netizen kekinian yang sok mengerti perkembangan jaman tapi dengan gampangnya membuang teknologi lama. perkembangan mode transportasi dari manual ke online terlihat sangat kejam. satu sisi dengan mudahnya bilang, ini adalah kemajuan tapi lupa ada sisi lain yang harus berusaha memikirkan apa yang harus disetor ke pemilik angkot, apa yang harus ia berikan untuk makan anak dan istri nanti, besok, lusa dan seterusnya Tolong organda, ketua jalur angkot, perwakilan transportasi online, pemkot, Abah Anton Walikotaku, bah jangan tidur, abah dipilih rakyat. abah boleh kok pengajian rutin, tapi tetap ingat tanggung jawab abah pada jabatan yang abah emban, disumpah dibawah al-quran kan? tolong bantu. duduklah bersama. bekerjalah bersama. rangkul angkot-angkot itu meski pada akhirnya akan kalian musnahkan juga. ajak bekerjasama. modali dong organda, modali dong pemkot. kasih mereka sejenis aplikasi juga, gaharus canggih, pager pun boleh, asal aplikasinya yang terhubung ke gojek/grab/uber (seperti yang sudah dilakukan gojek dan bluebird). berlakukan tarif yang baik. transportasi online tolong jangan terlalu murah, jangan terlalu mahal, berikan tarif yang wajar. Gimana caranya? tenang, di malang banyak anak muda yang pintar, canggih, dan kekinian, mereka pasti bisa dimintain bantuan untuk membuat aplikasi semacam itu.

Tanggapan :

1. Terimakasih sarannya sebagai masukan yang sangat berharga untuk kemajuan kita bersama. (Ditanggapi oleh : DINAS PERHUBUNGAN KOTA MALANG)
   

LACAK PENGADUAN SAMBAT